Cara Mengatasi Hate Speech dan Pikiran Negatif sebagai Konten Kreator

Haters adalah orang-orang yang meluangkan waktunya untuk berkomentar di akun media sosial semua orang dengan harapan membuat orang tersebut merasa lebih buruk terhadap apa yang mereka produksi. Namun terkadang, haters juga bisa menjadi motivator terbesar dan terbaik kita, meski kita sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya bisa membuat segelintir orang melontarkan hate speech pada konten kreator. 

Baru - baru ini Slice mewawancarai Christine So, tatto artist sekaligus konten kreator yang sudah akrab dengan hate speech. Bagi Christine, menjadi konten kreator tidak semudah kelihatannya. Selain harus rutin menjaga engagement, konten kreator juga sering dibuat gelisah ketika berhadapan dengan haters dan komen-komen negatif mereka. Lalu, bagaimana cara paling ampuh cara mengatasi hate speech dan pikiran negatif sebagai konten kreator? Baca ulasan berikut!

Apa yang Memicu Netizen Melontarkan Hate Speech?

Cara terbaik untuk memulai perbincangan tentang topik ini adalah dengan menanyakan kenapa sih orang bisa meninggalkan komentar negatif dan penuh kebencian pada konten orang lain. Jawaban jujurnya adalah tidak ada yang tahu. Tapi ini jelas merupakan tanda bahwa kamu sudah mulai berkembang sebagai pembuat konten alias content creator.

Seperti kata pepatah, “semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa,” yang artinya kalau kamu semakin sukses sebagai kreator konten, maka akan ada saja orang-orang yang tidak suka denganmu atau bahkan “tega” melontarkan hate speech (ujaran kebencian) pada konten-kontenmu.

BACA JUGA: Cara Menjadi Content Creator yang Sukses: 5 Kebiasaan Penting

Nah, sebenarnya yang ingin dilakukan orang-orang ini hanyalah menjatuhkan orang lain – mereka ingin kamu merasa tidak aman dan kesal. Dan karena anonimitas yang diberikan media sosial, mereka merasa aman untuk berkomentar apapun yang mereka inginkan tanpa memikirkan dampak komentar tersebut terhadap orang lain.

Dilansir dari Forbes, sering kali pesan kebencian atau hate speech disebabkan oleh ketidaktahuan. Dengan kata lain, “mereka” atau para haters ini salah menafsirkan beberapa tindakanmu atau berasumsi bahwa ada yang salah tentang kamu atau bahkan konten yang kamu buat.

Selain itu, hate speech juga terkadang berakar dari kecemburuan yang dirasakan oleh para haters. Haters umumnya adalah orang-orang yang membenci siapapun yang rela meluangkan waktu, tenaga, dan upaya untuk mewujudkan impiannya.

Dalam beberapa hal, kamu mungkin saja merupakan perwujudan dari impian mereka yang selama ini tidak terpenuhi. Oleh sebab itu, mereka melontarkan ujaran-ujaran kebencian atau bahkan makian meski tidak ada yang salah dengan apa yang kamu lakukan.

Meskipun saran paling sederhana adalah mengabaikan komentar-komentar negatif tersebut dan membiarkannya, kami tahu itu mungkin sulit bagi kamu. Selain itu, kamu harus menghadapinya tanpa mengorbankan brandmu dan apa yang sedang kamu perjuangkan. Bagi kamu yang saat ini sedang berurusan dengan haters, simak cara mengatasi hate speech sebagai pembuat konten berikut ini!

Cara Mengatasi Hate Speech

Tidak Semua Orang Akan Menyukai Kalian atau Konten Kalian

Ingatlah bahwa setiap orang berhak atas pendapatnya. Sebagai konten kreator, kalian akan membangun komunitas dan basis penggemar dari orang-orang yang mengikuti kalian karena mereka menemukan nilai dalam konten kalian. Alasan itu saja seharusnya dapat membuat kalian tetap termotivasi.

Meski demikian, konten kalian juga bisa saja mendatangkan orang-orang yang ingin sekadar “merusuh” atau mencari perhatian. Orang-orang ini akan merajalela di bagian komentar kalian dengan banyak hal negatif dan palsu tentang konten yang kalian buat dan mungkin kalian sendiri.

Oleh karena itu, di manapun kalian berada dalam perjalanan menjadi seorang konten kreator, bersiaplah menghadapi hal-hal negatif. Lagi pula, mengembangkan media sosial kalian tanpa menimbulkan kebencian atau hal-hal negatif adalah hal yang hampir mustahil. Lebih baik fokuslah pada komentar positif daripada komentar negatif, maka kesehatan mental (mental health) dan karier kalian akan lebih baik.

Berempati

Jangan salah paham. Kalian tidak harus setuju dengan apa yang mereka lakukan kok! Cobalah untuk menempatkan diri kalian pada posisi mereka dan melihat dunia melalui mata mereka. Ini memang tidak mudah, tapi itulah arti empati. Setidaknya dengan berempati akan membantu kalian mencerna situasi dengan lebih baik dan melepaskan rasa sakit hati lebih cepat daripada nanti.

Abaikan Mereka

Salah satu cara terbaik untuk menghadapi hal-hal negatif dan hate speech adalah dengan mengabaikannya. Jangan memberikan kekuasaan apapun pada haters dengan menanggapi komentar mereka. Ingat, kalau kalian membalas hate speech, kalian seperti menambah bahan bakar ke dalam api. Yang disukai oleh para haters adalah perhatian kalian. Dengan membalasnya, kalian justru memberikan apa yang mereka dambakan.

Kalian bisa meniru langkah tattoo artist sekaligus influencer Christine So yang dia bagikan lewat podcast Full Disclosure di YouTube channel Slice Group. Wanita yang sukses lewat studio tato & piercing bertajuk Revolver ini bahkan memutuskan untuk mematikan kolom komentar di media sosial Instagram demi menjaga kesehatan mentalnya. Christine pun lebih memilih untuk tak ambil pusing dengan anggapan atau komentar negatif orang lain mengenai profesi hingga orientasi seksualnya.

Dengan mengabaikan haters seperti yang dilakukan Christine So, kalian membuktikan pada mereka bahwa kalian tidak begitu peduli dengan apa yang tidak mereka sukai. Dan pada dasarnya, jika mereka tidak menyukai konten kalian, mereka bisa dengan mudah membuka halaman atau konten orang lain.

Mengabaikannya berarti mengirimkan pesan yang cukup kuat kepada para pembenci alias haters bahwa kalian tidak akan mentolerir komentar “jahat” mereka, karena itu sungguh tidak sepadan dengan waktu dan energi positif yang telah kalian curahkan untuk membuat suatu konten.

Namun, kami memahami bahwa terkadang kalian ingin menanggapi komentar tertentu. Dan inilah masalahnya – jika kalian menanggapi komentar dan mengungkapkan kebencian yang kalian terima pada komunitas yang telah susah-susah kalian bangun. Selalu, lakukan itu dengan cara profesional dan jaga percakapan agar tetap ramah. Dengan melakukan hal ini, kalian bisa menghindari konflik lebih lanjut dan sekaligus menciptakan ruang aman bagi komunitas kalian untuk menyalurkan emosi dan berbagi.

Ingatlah Bahwa Kalian Mempunyai Kendali

Di platform media sosial apapun, kalian memiliki kendali atas profil dan komunitas kalian. Kalian diperbolehkan memblokir siapa saja yang mungkin meninggalkan komentar kebencian (hate speech) atau negatif dan kalian juga dapat menghapus komentar tersebut. Dengan menggunakan kedua fitur ini kalian tidak hanya dapat mengontrol kesehatan mental kalian, tetapi juga dapat memberikan ruang positif dan aman kepada komunitas kalian di bagian komentar.

Menghapus dan memblokir haters, akan mengirimkan pesan yang tegas dan jelas bahwa kalian tidak ingin ada hubungannya dengan sikap para haters yang toxic. Di Instagram, kalian juga dapat menambahkan filter pada bagian komentar, sehingga komentar yang berisi kata tertentu akan otomatis disembunyikan.

Jangan Menganggapnya Personal

Tidak peduli siapa kalian, apa yang kalian lakukan, apa yang kalian hadirkan, atau seberapa besar kalian membuat orang lain bahagia; akan selalu ada seseorang yang menemukan alasan mengapa mereka tidak menyukaimu.

Ambil contoh salah satu bintang terbesar di generasinya, Michael Jackson. Dia memiliki jutaan orang di seluruh dunia yang memuja dan mencintainya karena kejeniusan musiknya dan siapa dirinya sebagai pribadi. Namun, dia masih menghadapi beberapa kebencian terbesar yang bisa dihadapi oleh orang terkenal dan masih banyak lagi.

Mendapat kebencian sebesar itu terhadap bintang sebesar itu, seharusnya menjadi pembuka mata bagi setiap artis dan kreator di luar sana. Ini menunjukkan bahwa apapun status followers kalian, orang-orang akan tetap mencoba menjatuhkan kalian.

Jadi, jangan menganggap komentar negatif yang kalian lihat secara online sebagai hal yang personal. Komen-komen negatif atau hate speech tersebut berasal dari orang acak yang perkataannya tidak dapat melampaui layar komputer kecuali kalian mengizinkannya. Dan jujur saja, jika mereka tidak mengatakan hal ini pada kalian maka mereka akan tetap mengatakannya kepada orang lain hanya dengan harapan seseorang akan memakan umpannya

Jangan menjadi seperti ikan di kail, teruslah berenang bersama seluruh dunia dan terus lakukan apa yang kalian sukai. Gunakan kebencian para haters sebagai motivasi untuk terus maju karena semakin mereka membenci, semakin banyak pandangan yang mereka berikan kepada kalian.

Haters pada akhirnya justru hanya membantu kalian untuk terus berkembang. Tetap berpikir positif dan ketahuilah bahwa kalian berharga, baik sebagai pribadi maupun konten kreator. Dengan fokus melangkah ke depan, kalian akan menyadari bahwa masih ada orang-orang yang menyukai kalian karena konten-konten yang memberikan pengaruh positif terhadap followers setia kalian.

Kesimpulan

Konten kreator hampir tidak bisa dipisahkan dari hate speech atau komentar-komentar negatif netizen. Sebagai konten kreator, kamu perlu mempelajari cara mengatasi hate speech dan pikiran-pikiran negatif yang mungkin muncul ketika berhadapan dengan para haters. Yang terpenting, jangan terlalu menganggap celaan haters itu sebagai sesuatu yang bersifat personal. Kamu justru bisa menjadikan komentar negatif sebagai bahan evaluasi untuk mengembangkan konten-kontenmu supaya lebih baik lagi. Ingat, wajar kalau kalian tidak bisa menyenangkan semua orang.



Jesse Bouman

Co-Founder and CEO, Slice Group.

Previous
Previous

Panduan Lengkap Bikin Podcast Ala Podkesmas

Next
Next

100 Ide Caption untuk Instagram Guna Menarik Perhatian