Panduan Lengkap Competitor Research Untuk Influencer Marketing

ilustrasi competitor research

Di zaman serba digital seperti sekarang ini, brand atau pengiklan harus paham betul mengenai influencer marketing. Metode pemasaran yang satu ini cukup banyak dipakai brand baik skala kecil, menengah, atau besar. Salah satu hal penting yang harus dipahami brand sebelum melakukan influencer marketing adalah dengan melakukan competitor research atau riset kompetitor.

Tak melulu sebagai pesaing dalam bisnis, kompetitor bisa menjadi sebuah bank data yang bisa memberikan informasi terkait strategi influencer marketing yang efektif. Untuk sebuah brand, mendapatkan data pemasaran yang sudah aktif dan rutin dilakukan adalah sebuah penghematan. Tak hanya menghemat waktu, namun juga menghemat biaya, serta tenaga kerja.

Mengapa Competitor Research Itu Penting?

Competitor research akan membantu brand dalam menghindari metode yang tidak efektif. Brand bisa menghindari fase trial and error. Kalian bisa mengetahui metode yang sudah jelas-jelas berhasil dan tentunya bisa berimprovisasi dari data tersebut.

Tak hanya itu, competitor research juga bisa menjadi sumber ide dalam membuat campaign atau ads. Saat melakukan competitor research, brand juga akan mendapatkan tolok ukur atau benchmarking dalam menentukan sebuah engagement, dan mencari tahu apakah itu sudah maksimal atau belum.

BACA JUGA: Menggaet Perhatian Gen Z Melalui Influencer Marketing

Competitor research juga bisa membantu brand dalam menentukan kreator atau influencer mana yang lebih cocok untuk dijadikan brand ambassador.

Tahapan yang Perlu Dilakukan Untuk Melakukan Competitor Research

Setelah memahami pentingnya dan benefit dari competitor research, mari cari tahu cara untuk melakukan sebuah competitor research yang efektif dan terstruktur. Setelah membaca artikel ini, kalian akan mendapatkan langkah konkrit dalam menguak strategi influencer marketing dari pesaing bisnis kalian.

Satu hal yang paling penting sebelum memulai competitor research adalah, kalian harus sudah paham siapa kompetitor kalian, dan kalian paham jelas kalau mereka melakukan pemasaran menggunakan influencer. 

Hal tersebut bisa dijadikan sebuah perkalian bahwa kalau pesaing bisa menghasilkan penjualan lewat influencer marketing, berarti kalian juga punya peluang yang sama. Kalau yang terjadi sebaliknya, pesaing tidak menggunakan influencer marketing, berarti kalian memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan penghasilan melalui influencer marketing.

Pahami tahapan-tahapan competitor research di bawah ini;

1. Cari Tahu Tim Influencer Marketing Pesaing

Sangat penting dalam sebuah persaingan untuk mengetahui kalian bersaing dengan siapa. kalian harus mengetahui, siapa tim di balik influencer marketing dari kompetitor kalian. Apakah kompetitor kalian membayar tim profesional dengan strategi matang, atau newbie yang penuh ide-ide baru?

Kalian harus tahu skala tim mereka, dengan mengetahui hal tersebut, kalian bisa memprediksi seberapa serius kompetitor kalian dalam meng-handle sebuah influencer marketing. 

Kalian juga perlu mengenal sosok yang menjadi influencer marketing associates atau manager dari kompetitor. Mereka bisa menjadi potensi rekan atau pegawai yang bisa kalian gunakan untuk memaksimalkan aktivitas influencer marketing. 

Pengalaman mereka bisa digunakan untuk membuat strategi pemasaran yang lebih efektif dan terarah. Kalaupun tidak memungkinkan untuk bergabung dengan tim kalian, bisa juga kalian membayar mereka untuk sesi diskusi terkait metode influencer marketing yang pernah mereka lakukan.

2. Bagaimana Kompetitor Mendapatkan Influencer

Selanjutnya kalian harus paham cara kompetitor untuk mendapatkan influencer. Hal ini sangat penting agar kalian tidak terlalu meraba-raba saat ingin mencari influencer yang potensial.

Ada dua metode sederhana dalam mencari kemungkinan bagaimana kompetitor menentukan influencer mereka. Metode pertama adalah dengan memeriksa website resmi mereka. Metode kedua adalah dengan melakukan riset di Facebook Ads Library.

Mari kita bahas metode pertama terlebih dahulu. kalian bisa mengecek website resmi kompetitor untuk mengetahui apakah mereka secara terbuka mengundang influencer untuk berkolaborasi? Apabila ada, kalian bisa memperhatikan bahasa dan pesan yang disematkan dalam website. kalian juga bisa memeriksa tipe-tipe influencer seperti apa yang mereka ajak kerja sama. Ketahui bagaimana mereka memosisikan para kreator. Apakah sebagai, ambassador, affiliator, atau rekan kerja.

Data yang didapat tidak perlu ditiru secara detail. Hanya saja hal itu sangat penting untuk memberi ide-ide yang bisa jadi lebih efektif dari apa yang dilakukan kompetitor.

Salah satu contoh brand yang mencari influencer melalui laman resmi mereka adalah NordVPN. Perusahaan penyedia layanan VPN itu menarget secara spesifik kepada YouTuber dan streamer Twitch untuk menjadi influencer mereka. 

influencer program NordVPN

Brand sebesar Nike pun masih menggunakan website resmi mereka untuk mencari influencer. Berbeda dengan NordVPN, Nike cenderung mencari influencer yang memiliki website atau blog dengan model kerjasama afiliasi.

program afiliasi Nike

Metode kedua yang juga tak kalah penting adalah menggunakan Facebook Ads Library. Melalui sistem iklan transparan yang dilakukan Meta, kalian bisa dengan mudah mencari iklan dari berbagai perusahaan.

Kalian hanya perlu mencari data dengan mengetik kata kunci perusahaan atau brand kompetitor. Nantinya akan muncul data iklan yang dilakukan brand terkait di seluruh jaringan Meta. Fokuskan pencarian di mana brand mencari influencer atau bekerja sama dengan influencer. Dari situ kalian bisa mendapatkan data penting tentang bagaimana cara mendapatkan influencer yang cocok.

Facebook Ads Library

Apabila dua metode di atas tidak menemukan hasil, berarti kemungkinan besar kompetitor kalian mencari influencer melalui pendekatan langsung. Mereka bisa saja menggunakan e-mail atau direct message (DM). Metode ini memang butuh tenaga lebih serta waktu lebih lama. Meski demikian, hasilnya kreator menjadi lebih dekat dengan pengiklan.

3. Kenali Influencer yang Digunakan Kompetitor

Untuk memperdalam riset kompetitor yang sudah kalian lakukan, selanjutnya kalian perlu mengenali influencer yang pernah bekerja sama dengan kompetitor kalian. Hal ini sangat penting karena kalian bisa mengumpulkan dua data yang bisa membantu mempersiapkan influencer campaign yang lebih baik.

Cara pertama adalah kalian bisa mengelompokkan influencer seperti apa yang cocok dengan brand kalian. Perusahaan akan lebih mudah mencari influencer yang serupa. Misalkan, pesaing kalian sukses bekerja sama dengan influencer kuliner yang fokus dengan UMKM kuliner, maka kalian bisa meniru pola tersebut agar produk bisa diterima konsumen.

Data kedua adalah kalian bisa membuat daftar influencer yang harus dihindari. Bukan karena influencer tersebut jelek, tapi karena mereka sudah dikenal berhubungan dengan produk kompetitor kalian.

Untuk mencari influencer yang pernah bekerja sama dengan kompetitor caranya sangatlah mudah. kalian cukup mencari melalui hashtag nama brand atau campaign yang terafiliasi dengan brand kompetitor. Dari hasil pencarian kalian bisa memfilter unggahan yang diberi tag sponsored / endorse atau yang mendapat likes lebih dari 1000.

pencarian hashtag

Selain itu kalian bisa memeriksa media sosial milik kompetitor untuk melihat kemungkinan ada unggahan dari influencer yang direpost di media sosial kompetitor. Bisa juga memeriksa highlight story di akun media sosial kompetitor untuk memeriksa apakah ada konten yang dibuat berkolaborasi dengan influencer. Terakhir, kalian bisa mengetahui influencer yang bekerja sama dengan kompetitor melalui kolom following di media sosial kompetitor. Kalau mereka bekerja sama, kemungkinan besar mereka akan saling follow.

Selain cara gratis yang sudah disebutkan itu, kalian juga bisa menggunakan cara berbayar menggunakan tools Instagram Competitor Analysis yang banyak tersedia. Cara ini mungkin akan lebih cocok untuk bisnis menengah ke atas.

Setelah nama-nama influencer didapatkan, kalian bisa melakukan rekap dan mulai mendalami akun-akun tersebut. Cari niche yang diangkat, demografi followers, value followers-nya, hingga frekuensi posting.

Hal itu akan membantu kalian untuk mencari influencer serupa yang tepat untuk mempromosikan bisnis dan produk kalian.

4. Postingan Seperti Apa yang Disukai?

Mengenal tim influencer marketing dari kompetitor dan juga mengetahui siapa influencer-nya belum cukup untuk competitor research. kalian juga harus cari tahu konten atau unggahan seperti apa yang banyak disukai audiens dan sejalan dengan tujuan campaign kalian.

Gunakan pertanyaan berikut ini untuk menganalisa konten influencer ketika sedang merancang campaign untuk kompetitor;

  • Unggahan dengan format apa yang memiliki engagement rate terbesar?

  • Adakan pertanyaan atau diskusi di kolom komentar?

  • Apa tawaran yang diberikan influencer? Kupon atau diskon?

  • Pesan seperti apa yang disampaikan?

  • Keunggulan apa yang kerap mereka promosikan?

  • Apakah ada perbedaan pola antar-kreator?

5. Cari Data Pelengkap Lewat Search Engine

Di tahap ini seharusnya kalian sudah mendapatkan banyak data terkait strategi influencer marketing yang dilakukan kompetitor. Namun satu cara terakhir yang tak kalah penting adalah memanfaatkan search engine.

Bukan tidak mungkin ada konten yang menulis atau membahas metode marketing yang dilakukan oleh kompetitor. Bisa jadi ada wawancara terkait metode marketing kompetitor. Atau bisa jadi ada podcast yang membahas hal tersebut. Tentunya itu bisa menjadi insight baru yang bisa digunakan untuk competitor research.

Cara Menggunakan Data Hasil Competitor Research

Tentunya setelah melakukan berbagai tahapan di atas, kalian dan tim mendapatkan banyak insight dan data yang bisa diolah. Dengan begitu kalian bisa membuat dokumentasi khusus terkait data tersebut agar lebih mudah didistribusikan kepada tim ataupun klien agar nantinya metode yang kalian ambil bisa diterima.

Setelah data dan insight valid, kalian dapat membangun strategi influencer marketing langkah demi langkah. Kalian dan tim bisa langsung mencari influencer yang sesuai dengan data. Terkait model iklan, kalian tak harus meniru secara identik, namun sebaiknya ditambah dengan ide-ide dan kreativitas baru. Agar kalian mendapatkan insight baru.

Perlu diperhatikan, competitor research ini bukan pekerjaan yang sekali selesai. Agar data dan insight tetap relevan, kalian harus melakukan riset secara berkala. Minimal sekali dalam satu tahun.

Terakhir, yang tak kalah penting adalah pola pikir di mana influencer marketing itu bisa memberi hasil maksimal apabila kolaborasi dibangun secara organik dengan baik. Kreator adalah rekan bisnis, bukan sekedar pegawai yang bisa disuruh-suruh.



Jesse Bouman

Co-Founder and CEO, Slice Group.

Previous
Previous

Mengenal Brand Ambassador Marketing: Pengertian dan Implementasinya

Next
Next

Meta Threads - Everything You Need to Know