Cara Menentukan Biaya Bisnis Agensi: 6 Pricing Model Agensi

menentukan biaya agensi digital

Sumber gambar: Freepik

Bagi setiap agensi, baik yang baru maupun lama, menetapkan biaya untuk tiap layanan merupakan hal yang sangat penting. Dengan mengetahui macam-macam pricing model, kalian bisa mengetahui bagaimana cara menentukan kompensasi yang tepat untuk jasa agensi kalian. Struktur biaya yang tepat tentunya akan mendukung agensimu terus berkembang dan meraih keuntungan.



Apa yang Dimaksud dengan Struktur Biaya Agensi?

Struktur biaya agensi (agency cost) adalah sistem yang menentukan berapa biaya yang akan dikenakan kepada klien tertentu untuk layanan yang diberikan. Ini merupakan sarana utama yang digunakan suatu agensi untuk menghasilkan profit.

Biaya agensi individu dapat bervariasi dari satu klien ke klien lainnya dan bergantung pada banyak faktor, termasuk niche pasar, jenis layanan, dan ukuran perusahaan klien. Ada juga banyak pricing model berbeda yang mungkin digunakan oleh agensi tertentu.

Struktur biaya yang dipilih suatu agensi juga dapat (dan harus) berkembang seiring pertumbuhan perusahaan dan perluasan basis klien atau bentuk layanannya. Bukan hal yang aneh bagi agensi startup kecil untuk melakukan sesuatu dengan cara yang sama pada awalnya, namun kemudian meningkatkan struktur yang lebih kompleks.

BACA JUGA: 14 Cara Efektif Promosi Bisnis di Media Sosial

Cara Menentukan Biaya Agensi & 6 Pricing Model yang Perlu Diketahui

pricing model agensi

Setiap pricing model bisnis agensi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Beberapa agensi bahkan mungkin menerapkan lebih dari satu model jika agensi tersebut menawarkan berbagai layanan atau melayani berbagai jenis klien. Berikut beberapa pricing model yang perlu kalian ketahui.

Biaya Berbasis Proyek

Biaya berbasis proyek (project-based fees) adalah salah satu pilihan untuk dipertimbangkan jika penawaran layanan agensimu disertai dengan hasil yang jelas — seperti pengembangan website atau penulisan konten.

Untuk menetapkan biaya agensi berbasis proyek, pertimbangkan jumlah jam kerja yang mungkin diperlukan untuk proyek tersebut, lalu tambahkan biaya tambahan yang harus kamu tanggung untuk menyelesaikannya. Kemudian kumpulkan lagi untuk memastikan hal-hal yang tidak terduga juga tercakup di dalamnya.

Salah satu manfaat besar dari struktur ini adalah sangat mudah untuk diukur. Namun, kamu harus memiliki gambaran yang jelas tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berbagai jenis proyek sebelumnya.

Biaya per Jam

Biaya agensi per jam adalah pilihan populer bagi agensi baru, karena biaya tersebut terasa familier bagi klien dan juga mudah untuk dipahami. Mereka juga tidak perlu lagi menebak-nebak dalam membebankan biaya untuk proyek-proyek yang lebih kompleks atau berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama.

Agensi yang mengenakan biaya per jam biasanya melakukannya dengan salah satu cara berikut:

  • Membebankan biaya campuran. Biaya campuran memperhitungkan waktu dan tenaga seluruh tim agensi. Untuk menentukan tarif campuran yang adil untuk sebuah proyek, pertimbangkan tarif rata-rata per jam untuk setiap anggota tim kamu ditambah perkiraan lamanya pengerjaan proyek tersebut.

  • Membebankan biaya spesialis. Tarif spesialis paling cocok untuk agensi yang umumnya menugaskan proyek individual kepada satu atau dua karyawan tertentu, seperti penulisan konten atau desain grafis. Tentukan tarif spesialis dengan mempertimbangkan keahlian masing-masing karyawan dan perkiraan waktu yang mereka habiskan untuk mengerjakan proyek tersebut.

Biaya Berbasis Kinerja

Struktur biaya berbasis kinerja (performance-based fees) biasanya diterapkan oleh agensi yang menawarkan layanan lead generation, brand building, atau public relations.

Biaya agensi berbasis kinerja dapat ditentukan dengan berbagai cara, dan mana yang terbaik tergantung pada perusahaan, klien, dan katalog layananmu. Misalnya, sebuah marketing agency mungkin mengenakan biaya tetap untuk setiap konten yang dihasilkan atau menakar biayanya berdasarkan jumlah view, click, atau impression dari konten tersebut.

Untuk menentukan biaya berbasis kinerja yang masuk akal, penting untuk memutuskan metrik kinerja mana yang akan dilibatkan (misalnya, view atau leads). Kemudian pertimbangkan nilai setiap conversion dan termin pembayaran untuk setiap proyek.

Biaya Berbasis Nilai

Untuk pricing model agensi yang paling bisa diukur, tidak ada yang lebih baik daripada struktur biaya berbasis nilai (value-based fees). Agensi yang mengenakan biaya berdasarkan nilai harus mampu menentukan apa yang diperlukan untuk membawa klien dari posisi mereka sekarang ke posisi yang mereka inginkan. Mereka juga harus mampu memperkirakan perubahan terkait margin keuntungan klien dengan cukup akurat.

Cocok atau tidaknya model berbasis nilai untuk agensimu sangat bergantung pada jenis layanan yang kamu tawarkan. Misalnya, ini cocok untuk perusahaan yang menawarkan SEO atau layanan periklanan, namun tidak cocok untuk agensi kreatif yang berspesialisasi dalam desain grafis atau penulisan konten.

Biaya Berbasis Upah

Biaya berbasis Upah (retainer-based fees) merupakan cara hebat lainnya untuk menetapkan biaya agensi yang sangat fleksibel dan mudah diukur seiring waktu. Ketika klien membayar berdasarkan upah, mereka pada dasarnya membeli paket jumlah jam kerja atau hasil kerja untuk jangka waktu yang telah ditentukan (misalnya, per minggu, per bulan, atau per kuartal).

Perjanjian upah sangat cocok untuk agensi yang menyediakan seluruh rangkaian layanan untuk membantu klien bekerja menuju satu tujuan yang kohesif. Misalnya, perusahaan SEO mungkin mengenakan biaya bulanan untuk kombinasi layanan yang mencakup produksi konten, manajemen media sosial, pengoptimalan situs web, dan banyak lagi.

Salah satu manfaat paling signifikan dari memilih struktur biaya ini adalah membuat pendapatan bulanan agensi kamu lebih mudah diprediksi. Pastikan untuk memutuskan terlebih dahulu apakah kredit aset yang tidak digunakan akan kedaluwarsa pada akhir setiap periode pembayaran atau diteruskan ke periode pembayaran berikutnya.

Biaya Agensi Campuran

Tentu saja, kamu hanya perlu menetapkan biaya agensi berdasarkan satu struktur yang telah kalian tetapkan jika kamu mau. Namun banyak pemilik agensi yang pada akhirnya memutuskan untuk menggunakan sistem campuran karena dirasa sebagai sistem yang paling sesuai untuk katalog layanan mereka, klien mereka, atau keduanya.

Misalnya, kamu menjalankan agensi yang menawarkan berbagai layanan pemasaran digital berbeda. Kamu mungkin memutuskan bahwa paling masuk akal untuk menagih web atau desain grafis per jam, tetapi membebankan biaya per proyek untuk produksi konten. Struktur campuran memungkinkan agensi yang melayani berbagai jenis klien atau menawarkan beragam layanan yang membutuhkan penyesuaian biaya berdasarkan kasus yang berbeda.

Ingat, kamu tidak terikat pada satu sistem tertentu untuk ketetapan pricing model agensimu selamanya. Bukan hal yang aneh bagi beberapa agensi untuk menggunakan satu pricing model di awal, dan berkembang ke pricing model lainnya seiring berjalannya waktu.

Pastikan untuk menilai kembali kebutuhan perusahaan dan klienmu secara berkala. Apa yang dianggap sebagai daya tarik bagi sebuah startup mungkin tidak cocok untuk agensi baru yang memiliki banyak proyek dan jumlah klien yang terus bertambah.

Cash Flow: Kapan Kamu Harus Menagih Klien?

cash flow biaya agensi

Sumber gambar: Freepik

Biaya agensi perlu mendukung kelangsungan profitabilitas bisnismu, dan menentukan struktur biaya yang tepat hanyalah sebagian dari upaya tersebut. Penagihan biaya terhadap klien ini sebenarnya terdiri dari beberapa opsi, yaitu:

  • Biaya penuh di muka. Membebankan semua biaya di muka bahkan sebelum pekerjaan dimulai mungkin merupakan pilihan terbaik untuk tetap menghasilkan keuntungan secara konsisten, namun metode ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa struktur biaya.

  • Biaya penuh di akhir. Menagih biaya dengan opsi ini jauh lebih berisiko daripada menagih di muka. Namun, ada beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh. Misalnya saja, kamu bisa mendapat kepercayaan penuh dari klien karena kamu yakin dengan kemampuan tim untuk memberi apa yang dijanjikan. Ini juga berguna untuk menarik klien bagi sebuah agensi yang masih baru. Beberapa agensi mungkin beralih ke model ini setelah menjalin hubungan berkelanjutan dengan klien.

  • Sebagian biaya di muka dan sisanya di akhir. Opsi ini relatif cocok untuk sebagian besar klien dan agensi. Hal ini menunjukkan niat baik dari kedua belah pihak, serta memudahkan pihak agensi menutup pengeluaran yang sedang berjalan dan menjaga agar anggota tim kalian tetap dibayar. Namun, pola ini mungkin kurang cocok untuk beberapa layanan.

Kesimpulan

Bagi sebuah agensi, baik yang lama maupun baru, menentukan besaran biaya layanan adalah hal yang sangat penting. Dengan mengetahui macam-macam pricing model, kalian bisa mengetahui bagaimana cara menentukan harga agensi yang tepat untuk bisnis kalian.

Jesse Bouman

Co-Founder and CEO, Slice Group.

Previous
Previous

Slice Tax: Hitung Pajak Endorsement Content Creator secara Instan

Next
Next

Cara Membuat Strategi Social Media Marketing yang Efektif