Panduan Micro Influencer Marketing: Manfaat dan Langkah-Langkahnya

Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan meningkatnya popularitas influencer marketing, lanskapnya pun berkembang dalam skala yang lebih besar. Industri yang dulunya sebagian besar berfokus pada blogger akhirnya mengalihkan fokusnya ke influencer media sosial dan YouTuber. Walau demikian, fokus awalnya adalah pada influencer dengan jumlah follower sangat besar – biasanya berjumlah puluhan ribu (atau bahkan jutaan). Kini di era orisinalitas, brand juga merangkul micro influencer marketing untuk membangun hubungan yang tulus dengan audiens mereka.

Dalam artikel kali ini, kami akan memaparkan lebih lanjut mengenai micro influencer marketing dan bagaimana brand kalian dapat memperoleh manfaat dari pemasaran tersebut. Kami juga akan menunjukkan pada kalian beberapa cara brand bisa bekerja sama dengan para micro influencer dan cara membuat strategi marketing kalian sendiri.



Apa Itu Micro Influencer?

Micro-influencer adalah konten kreator dengan 10K – 100K followers di media sosial. Mereka memiliki follower yang cukup banyak namun tetap dapat diterima oleh audiens mereka. Itulah yang menjadikan mereka salah satu jenis influencer yang paling efektif untuk diajak bekerja sama dalam mengembangkan suatu brand.

Micro influencer cenderung mengkhususkan diri pada niche yang sangat spesifik, yang berarti followers mereka juga terdiri dari orang-orang yang memiliki minat pada niche tersebut. Katakanlah micro influencer cosplay sebagian besar memiliki follower yang tertarik dengan dunia anime dan fiksi superhero. Demikian pula, micro influencer crafting yang sebagian besar memiliki followers dengan ketertarikan pada seni dan kerajinan.

Micro influencer dengan follower yang memiliki kesamaan minat ini sangat ideal untuk campaign influencer marketing di mana brand ingin menargetkan ceruk yang sangat spesifik. Misalnya, brand yang memperkenalkan lini merchandise anime baru ingin bekerja sama dengan micro influencer cosplay seperti yang telah kami paparkan sebelumnya.

Manfaat Bekerja dengan Micro Influencer

Walaupun kami telah menyinggung secara singkat manfaat bekerja sama dengan micro influencer di atas, kami akan memberi rincian lebih detail. Berikut beberapa alasan utama mengapa kamu harus bekerja sama dengan micro influencer.

Efektivitas Biaya

Salah satu alasan utama yang membuat micro influencer begitu menarik bagi brand adalah faktor biaya. Meskipun tarif spesifiknya mungkin bervariasi berdasarkan ukuran, jenis konten, dan platform, tarifnya tetap tidak sebesar influencer skala besar. 

Berdasarkan riset internal mengenai rate card konten kreator Indonesia dari Slice, rata - rate rate card yang di patok micro influencer per postingan Instagram adalah Rp 650,000. Sedangkan jika menggunakan macro atau mega influencer, kalian perlu mengocek dana lebih dari Rp 5,000,000 untuk satu postingan Instagram.

Akses Report Lengkap Rate Card Konten Kreator Indonesia 2024 Disini

Tingkat Engagement Lebih Tinggi

Manfaat besar lainnya bekerja dengan micro influencer adalah kemampuan mereka untuk mendapatkan engagement rate yang tinggi. Seperti kalian ketahui, micro influencer biasanya memiliki hubungan yang lebih dekat dengan para followernya. Kesamaan minat dan juga berbagai faktor bisa menunjang terciptanya komunikasi yang intens antara micro influencer dan followers. Hal ini sangat penting pada saat engagement rate menurun secara keseluruhan di platform seperti Instagram. 

Sebuah studi dari Later menemukan bahwa micro-influencer masih berhasil meraup tingkat engagement sebesar 2%, baik untuk postingan reguler maupun postingan bersponsor di Instagram. Sementara itu, macro dan mega influencer masing - masing memiliki engagement rate sebesar 1,2% dan 1,4% untuk postingan bersponsor. 

Bahkan di TikTok, di mana akun-akun besar masih memiliki engagement rate yang tinggi, micro influencer berhasil mengumpulkan engagement rate tertinggi. Berdasarkan data Statista, engagement rate mereka rata-rata 12,4%,. Sementara itu, Influencer Marketing Benchmark Report menemukan bahwa akun besar yang memiliki lebih dari 1 juta pengikut memiliki tingkat engagement sebesar 10,53%.

Menargetkan Audiens Niche

Kontributor utama terhadap engagement rate yang tinggi ini adalah kemampuan micro influencer untuk menjangkau audiens niche (khusus). Engagement dengan audiens niche ini umumnya terjalin lewat kolom komentar, livestream, sesi Q&A atau tanya jawab, direct message, dan lain-lain. Karena micro influencer fokus pada beberapa topik tertentu, mereka berhasil membangun komunitas followers yang kuat serta memiliki minat yang sama. 

Hal ini menjadikannya pilihan yang sangat efektif bagi brand yang ingin menargetkan audiens khusus. Kalian mendapatkan jaminan bahwa meskipun mereka tidak memiliki jutaan followers, follower yang berhasil kalian jangkau akan sangat relevan dengan brand kalian dan sifatnya organik.

Percakapan Autentik

Karena menunjukkan ketertarikan mereka pada topik tertentu, micro influencer juga memiliki kemampuan untuk memulai percakapan yang autentik. Mereka secara teratur memiliki follower yang bertanya tentang produk yang mereka tampilkan atau bagaimana melakukan hal-hal tertentu, yang membuka peluang untuk berbagi informasi terkait brand atau produk secara organik.

BACA JUGA: Contoh Kontrak Endorsement (Template Gratis)

Cara Bekerja dengan Micro Influencer

Sejumlah manfaat yang kami ulas sebelumnya mungkin sudah cukup untuk meyakinkan kalian untuk memulai micro influencer marketing. Namun, sebagian dari kalian mungkin juga masih belum yakin betul bagaimana micro influencer dapat membantu mempromosikan brand kalian. Berikut beberapa contoh kerja sama micro influencer marketing yang dapat menginspirasi kalian.

Kolaborasi Kreatif

Dengan memfokuskan diri pada sisi kreativitas, micro influencer sangat cocok untuk kolaborasi yang melibatkan pembuatan produk atau koleksi baru. Libatkan micro influencer yang relevan untuk membantu brand kalian menghasilkan ide dan desain baru yang menarik bagi audiens target kalian. Ini mungkin melibatkan produk ekslusif dengan sumbangan desain dari influencer, misalnya.

Pada pertengahan September 2023, ISSHU berkolaborasi dengan micro influencer Alessandro Georgie (@alegeor) yang memiliki lebih dari 70 ribu followers Instagram, untuk memproduksi pakaian dan juga perhiasan. Sang influencer membantu memberi masukan terhadap koleksi pakaian bertema genderless untuk dikenalkan ke audiensnya.

Dia memposting foto close-up nya mengenakan pakaian dan perhiasan tersebut beserta dengan pose stylist untuk menarik ketertarikan audiens-nya terhadap produk tersebut. Banyak komentar yang memuji betapa kerennya outfit tersebut.

Program Brand Ambassador

Dengan kemampuan mereka untuk melibatkan audiens relevan yang terdiri dari orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan mereka, micro influencer dapat menjadi duta (brand ambassador) yang baik untuk brand kalian. Mereka memberikan persona yang autentik dalam promosi brand, terutama jika menyangkut brand yang memang mereka sukai. 

Jadi pertimbangkan untuk menggunakan program brand ambassador dalam mempromosikan produk secara efektif. Idealnya, carilah micro influencer yang sudah membicarakan brand kalian sebelumnya untuk menjadikan kemitraan ini lebih autentik.

Misalnya, HL.OUTFIT yang bekerja sama dengan micro influencer TikTok, Shal (@shalnoona) untuk program brand ambassador / BA. Shal menarik perhatian HL.OUTFIT karena ia kerap membuat konten - konten seputar outfit of the day (OOTD). Kemitraan ini tentunya sangatlah tepat karena sang influencer memiliki audiens yang sesuai dengan pasar brand.

Hadiah Influencer

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, micro influencer marketing tergolong hemat biaya. Micro influencer tak hanya memasang biaya lebih rendah untuk postingan media sosial mereka, tetapi beberapa di antaranya bahkan mungkin membuat postingan organik untuk membagikan hadiah yang mereka terima dari suatu brand.

Misalnya, Olatte Indonesia mengirimkan micro influencer Putri Azzahra (@putrizhr) salah satu produk mereka. Influencer membuat postingan Instagram dengan caption yang memberikan gambaran sekilas kepada followersnya tentang kandungan dan varian rasanya.

Langkah-Langkah Membuat Strategi Micro Influencer Marketing

Nah, kalau kalian sudah memiliki ide dan inspirasi, sekarang saatnya melihat proses sebenarnya. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk membuat strategi micro influencer marketing pertama kalian.

1. Tetapkan Tujuan dan Sasaran Kalian

Mulailah dengan gagasan yang kuat tentang tujuan yang ingin kamu capai melalui pemasaran micro influencer. Hal ini diperlukan untuk memahami jenis konten yang kalian perlukan dan mengukur kinerja campaign kalian.

Beberapa tujuan influencer marketing yang umum termasuk meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), menghasilkan penjualan, menarik follower baru, dan meningkatkan brand mention. Banyak brand yang menjalankan campaign micro influencer dengan tujuan umum untuk mendorong brand awareness atau penjualan. Kalian juga dapat membuat campaign seputar acara tertentu seperti peluncuran produk, misalnya.

2. Tentukan Jenis Konten

Langkah berikutnya, coba cari tahu jenis konten apa yang paling baik dalam membantu kalian mencapai tujuan-tujuan tersebut. Ini adalah salah satu langkah paling penting yang dapat menentukan keberhasilan campaign micro influencer marketing kalian. 

Apakah kalian ingin micro influencer mereview produk kalian secara mendalam? Apakah kalian ingin mereka mengajak followernya berkeliling ke toko baru kalian? Atau mungkin kalian memerlukan mereka untuk membuat video tutorial yang lebih mendalam yang membantu orang lain mempelajari cara menggunakan produk kalian. Beberapa brand bahkan juga bekerja sama dengan influencer hanya untuk menampilkan produk mereka di foto penempatan produk.

3. Pilih Platform Kalian

Langkah selanjutnya adalah memutuskan platform media sosial terbaik yang menjadi fokus campaign kalian. Instagram, TikTok, dan YouTube adalah beberapa platform paling populer yang digunakan dalam micro influencer marketing. Namun platform yang tepat untuk brand kalian sebenarnya sangat bergantung pada jenis audiens yang ingin kalian jangkau dan platform yang mereka gunakan. Misalnya, audiens Gen-Z mungkin lebih efektif dijangkau melalui platform TikTok. 

Pilihan platform kalian juga bergantung pada jenis konten yang ingin kalian fokuskan untuk campaign ini. Misalnya, jika kalian ingin memanfaatkan video yang mendalam dengan durasi lebih panjang, kalian mungkin ingin bekerja sama dengan micro influencer di YouTube.

4. Temukan Micro Influencer yang Tepat

Langkah selanjutnya, kalian perlu mencari influencer yang dapat membantu kalian mencapai tujuan yang telah diuraikan di atas melalui platform yang ingin kalian pakai. Gunakan kata kunci (keywords) untuk mencari influencer yang relevan dengan niche kalian yang dapat secara efektif menjangkau tipe orang yang ingin kalian targetkan. Kemudian lihat konten mereka untuk memeriksa seberapa baik mereka dalam membuat jenis konten yang kalian inginkan.

Meskipun kalian dapat melakukan pencarian secara gratis melalui media sosial masing-masing, prosesnya bisa saja sangat tidak efisien dan memakan waktu. Kalian masih dapat menemukan platform influencer marketing yang membantu kalian dalam melakukan pencarian influencer dengan lebih efektif.

5. Buat Cerita Brand yang Menarik

Karena micro influencer marketing adalah tentang membangun koneksi, penting untuk menyusun cerita yang menarik sehingga orang dapat terhubung dengan brand kalian. Kisah ini kemudian dapat dibagikan oleh para influencer ketika mereka membicarakan brand kalian dan produk atau layanannya pada para followers mereka.

Apa satu cerita yang mendefinisikan brand kalian? Bagaimana brand kalian dimulai dan apa motivasi besar di balik dimulainya brand kalian? Pastikan untuk menggunakan cerita ini secara konsisten dalam campaign micro influencer kalian (dan pesan brand kalian yang lainnya).

6. Lacak dan Ukur Performa Campaign Kalian

Setelah campaign kalian ditayangkan, penting bagi kalian untuk melacaknya guna mengukur efektivitas campaign. Apakah influencer mendorong visibilitas dan engagement sesuai dengan yang kalian harapkan? Influencer mana yang tampaknya sangat sukses dan mana yang tidak begitu sukses?

Kalian dapat menggunakan tools seperti Campaign Reporting dari Slice dengan kemampuan analitik untuk memantau kinerja campaign kalian secara real time. Tools Campaign Reporting tentunya akan membantu kalian memantau performa konten influencer dari segi reach, impressions, engagement, dan masih banyak metrik lainnya. Dengan demikian, kalian dapat mengubah dan mengoptimalkan campaign yang dilaksanakan.

Nilai Micro Influencer

Berbicara tentang nilai keuangan dari micro influencer, mari kita lihat beberapa studi kasus yang menonjol untuk lebih memahami hasil yang mampu dicapai oleh para influencer ini. 

  • Cuts Clothing meluncurkan campaign product seeding yang melibatkan 15 micro influencer. Campaign ini menghasilkan 30+ video TikTok asli yang memperoleh tingkat engagement lebih dari 10% dengan BPA kurang dari $120.

  • Halva, merek permen Finlandia, bekerja dengan 99 micro influencer lokal dan berhasil menjangkau 380.000+ orang. Brand tersebut menghabiskan €1.014 dan memperoleh 6.852 followers baru, artinya mereka hanya menghabiskan €0,15 untuk setiap follower baru.

  • Soylent memanfaatkan micro influencer untuk mendukung kalender konten mereka dan secara efektif mendorong brand awareness. Influencer tersebut membantu mereka menghasilkan 35+ aset konten yang dapat digunakan kembali dan mengumpulkan lebih dari 5 juta tayangan.

Kesimpulan

Influencer marketing tidak hanya fokus pada konten kreator atau influencer yang sudah memiliki followers dalam jumlah besar seperti macro influencer dan mega influencer saja. Promosi dengan memanfaatkan follower dengan niche khusus yang dimiliki oleh micro influencer justru dapat membantu brand kalian untuk lebih dikenal di kalangan target audiens yang lebih khusus. Terlebih, micro influencer marketing juga tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar.

Jesse Bouman

Co-Founder and CEO, Slice Group.

Previous
Previous

Berapa Engagement Rate yang Bagus di Instagram?

Next
Next

Target Audience: Apa Itu, Cara Menentukannya, dan Template